Pelajari perbedaan fungsi Perjanjian Lama dan Baru dalam iman Kristen berdasarkan Matius 5:17, relevan untuk hidup rohani.
Pendahuluan: Kristus, Penggenapan Hukum dan Nubuat
Matius 5:17 berkata:“Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”
Ayat ini menjadi dasar penting untuk memahami bagaimana orang percaya memandang Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). Banyak yang salah paham, seolah-olah kedatangan Yesus membatalkan PL. Padahal, Yesus sendiri menegaskan bahwa Ia datang untuk menggenapi, bukan menghapus.
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah satu kesatuan rencana Allah. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, namun saling melengkapi dan sama-sama berperan membentuk kehidupan Kristen yang sejati.
1. Perjanjian Lama: Dasar Hukum, Janji, dan Bayangan
PL berfungsi sebagai fondasi iman, memperkenalkan Allah sebagai Pencipta, Penebus, dan Penuntun sejarah keselamatan. Di dalamnya terdapat:
- Hukum Taurat yang menyatakan standar kekudusan Allah.
- Korban dan ritual yang melambangkan kebutuhan akan penebusan dosa.
- Nubuat yang menunjuk kepada Mesias yang akan datang.
PL mengajarkan bahwa manusia berdosa dan membutuhkan Juruselamat. Segala ketentuan, dari korban domba Paskah hingga nubuat tentang Hamba Tuhan, adalah bayangan yang menunjuk kepada Yesus Kristus.
2. Perjanjian Baru: Penggenapan, Kasih Karunia, dan Hidup Baru
PB menyatakan pemenuhan janji Allah dalam Yesus Kristus. Dalam PB, Kristus menggenapi hukum Taurat, menghapus kutuk dosa, dan memberikan hidup baru dalam Roh Kudus. Fungsi PB meliputi:
- Kabar Baik Injil: keselamatan melalui iman kepada Kristus, bukan usaha manusia.
- Perintah Kasih: inti dari semua hukum dipenuhi dalam kasih kepada Allah dan sesama.
Kehidupan dalam Roh: orang percaya dimampukan melakukan kehendak Allah bukan karena takut hukum, tetapi karena kasih karunia.
PB menegaskan bahwa apa yang dahulu disimbolkan dalam PL kini telah nyata dalam pribadi Kristus. Bayangan telah berganti dengan wujud yang sempurna.
3. Hubungan PL dan PB: Satu Cerita, Dua Tahap
Sering orang salah menganggap PL dan PB sebagai dua sistem yang saling bertentangan. Padahal, keduanya adalah satu rencana besar keselamatan. PL adalah tahap penantian, PB adalah tahap penggenapan. PL mengarahkan, PB menyelesaikan.
Seperti janji dan penggenapannya, PL menabur benih, PB menuai hasilnya. Keduanya tidak bisa dipisahkan tanpa merusak keutuhan rencana Allah. Tanpa PL, kita tidak mengerti mengapa Kristus harus datang. Tanpa PB, kita tidak menerima janji yang telah digenapi.
4. Fungsi dalam Kehidupan Kristen: Menuntun dan Menguatkan
Dalam hidup sehari-hari, PL dan PB memberi arahan yang berbeda tetapi harmonis.
- PL mengajar tentang karakter Allah: kekudusan, keadilan, dan kesetiaan.
- PB mengajar tentang karya keselamatan: kasih, pengampunan, dan hidup dalam Kristus.
Orang Kristen membaca PL bukan untuk kembali kepada sistem korban dan hukum seremonial, tetapi untuk mengenal sifat dan rencana Allah. Kita membaca PB untuk hidup di dalam karya Kristus dan tuntunan Roh Kudus.
5. Kristus: Pusat dari Kedua Perjanjian
Baik PL maupun PB menemukan pusatnya di dalam Kristus. Dari Kejadian hingga Wahyu, Alkitab berbicara tentang Dia. Dialah benang merah dari sejarah penebusan.
- Dalam PL, Dia dijanjikan.
- Dalam PB, Dia dihadirkan.
Yesus sendiri berkata dalam Yohanes 5:39: “Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku…”
Karena itu, memahami fungsi PL dan PB bukan soal membandingkan mana yang lebih penting, tetapi melihat bagaimana keduanya menuntun kita kepada Kristus, Sang Penggenap janji Allah.
Kesimpulan: Hidup dalam Kepenuhan Firman Allah
Matius 5:17 mengingatkan kita bahwa kedatangan Yesus bukan menghapus Firman yang telah diberikan, melainkan menggenapi semuanya. PL dan PB adalah satu cerita keselamatan yang indah: dari janji hingga penggenapan, dari bayangan hingga wujud nyata, dari hukum hingga kasih karunia.
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil membaca, merenungkan, dan menghidupi Alkitab secara utuh — bukan hanya sebagian. Kita belajar dari PL tentang siapa Allah itu, dan kita mengalami dalam PB bagaimana karya-Nya nyata melalui Kristus.
Dengan memahami perbedaan fungsi PL dan PB, iman kita semakin teguh, pengharapan kita semakin jelas, dan kasih kita kepada Allah dan sesama semakin dalam.
Kiranya kita terus berjalan dalam kepenuhan Firman Allah, setia kepada Kristus, Sang Penggenap hukum dan nubuat, hingga hari kedatangan-Nya kembali.
#PerjanjianLama #PerjanjianBaru #Matius517 #SejarahAlkitab #ImanKristen #RenunganKristen #YesusKristus #KasihKaruniaAllah #PenggenapanNubuat #JalanKebenaran