Pelajari ajaran Yesus tentang memberi dalam Lukas 6:38, berkat melimpah bagi yang murah hati sesuai janji-Nya.
Pendahuluan: Hati yang Memberi Mendapat Berkat
Lukas 6:38 berkata: “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam pangkuanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Ayat ini bukan hanya ajakan untuk memberi, melainkan janji dari Tuhan bahwa setiap tindakan memberi akan dibalas sesuai ukuran kasih dan kemurahan hati kita. Memberi dalam pandangan Yesus bukan sekadar soal materi, melainkan juga soal hati, motivasi, dan ketaatan kepada kehendak Allah.
1. Konteks Ajaran Yesus tentang Memberi
Yesus mengajar di tengah masyarakat yang terbiasa dengan hukum balas membalas. Dalam budaya itu, memberi sering dihubungkan dengan imbalan sosial. Namun, Yesus datang dengan perspektif baru — memberi bukan untuk dilihat orang, bukan untuk mendapat pujian, melainkan sebagai cerminan kasih Allah dalam hidup kita.
Lukas 6 berbicara banyak tentang mengasihi musuh, mengampuni, dan tidak menghakimi. Ajaran tentang memberi muncul sebagai bagian dari gaya hidup kerajaan Allah: memberi dengan sukacita, tanpa pamrih, dan penuh iman bahwa Allah memperhatikan setiap perbuatan baik.
2. Memberi yang Mengalir dari Kasih
Kasih adalah dasar dari setiap tindakan memberi yang sejati. Memberi tanpa kasih hanya menjadi rutinitas atau bahkan beban. Tetapi memberi karena kita sudah lebih dulu dikasihi akan membawa sukacita dan damai sejahtera.
Kasih Yesus mendorong kita untuk melihat kebutuhan orang lain, bukan sekadar dari apa yang terlihat, tetapi dengan kepekaan rohani. Kadang, memberi bukan tentang uang atau barang, tetapi tentang waktu, perhatian, dukungan, dan doa. Semua itu sama berharganya di mata Tuhan ketika dilakukan dengan kasih.
3. Janji Tuhan tentang Berkat yang Melimpah
Yesus menggunakan gambaran “takaran yang baik, dipadatkan, digoncang, dan tumpah ke luar” untuk menjelaskan prinsip rohani tentang memberi. Ini adalah bahasa pasar pada zaman itu, di mana pedagang jujur akan memastikan takaran penuh, padat, bahkan lebih dari cukup bagi pembeli.
Demikianlah Allah bekerja — Dia bukan Allah yang pelit, tetapi penuh kemurahan. Bagi yang memberi dengan tulus, Allah berjanji akan mencurahkan kembali, bukan selalu dalam bentuk materi, tetapi dalam bentuk damai sejahtera, sukacita, penguatan iman, hubungan yang dipulihkan, dan banyak hal yang jauh lebih bernilai.
4. Prinsip Ukuran yang Sama akan Dipakai untuk Kita
Lukas 6:38 menegaskan prinsip penting: “Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Prinsip ini menyingkapkan bahwa cara kita memperlakukan orang lain, termasuk dalam hal memberi, akan berdampak pada bagaimana kita menerima dari Tuhan maupun sesama.
Jika kita memberi dengan penuh kasih, tulus, dan murah hati, maka kita akan mengalami limpahan kasih dan kemurahan yang serupa. Sebaliknya, jika kita memberi dengan perhitungan atau enggan, kita kehilangan kesempatan untuk mengalami sukacita yang besar dari Allah.
5. Memberi Sebagai Tindakan Iman
Memberi sering kali menguji iman kita. Kadang kita merasa ragu: “Kalau saya memberi, apakah saya masih cukup?” Tetapi Yesus mengajarkan bahwa memberi adalah cara untuk menunjukkan iman kita bahwa Allah yang memelihara kita.
Memberi tidak membuat kita kekurangan, justru membuka pintu berkat. Yesus sendiri adalah teladan utama — Ia memberi nyawa-Nya agar kita memperoleh hidup yang kekal. Memberi adalah bagian dari meneladani Kristus.
6. Aplikasi Praktis dalam Hidup Sehari-Hari
Ada banyak cara menerapkan ajaran Yesus tentang memberi:
- Menolong orang yang membutuhkan di sekitar kita, tanpa mengharapkan balasan.
- Mendukung pelayanan gereja, misi, dan karya sosial yang membawa kabar baik Kristus.
- Mengampuni dan memberi kesempatan kedua kepada orang yang bersalah kepada kita.
- Memberikan telinga yang mau mendengar dan hati yang mau peduli kepada mereka yang sedang lemah.
Semua bentuk memberi ini adalah cara kita menghadirkan kasih Kristus ke tengah dunia yang haus akan pengharapan.
Kesimpulan: Memberi Membawa Sukacita dan Kemuliaan bagi Tuhan
Ajaran Yesus dalam Lukas 6:38 mengingatkan kita bahwa memberi bukanlah kehilangan, melainkan penaburan yang mendatangkan tuaian rohani dan jasmani. Ketika kita memberi dengan kasih dan iman, kita sedang bekerja sama dengan Allah untuk menghadirkan terang-Nya di bumi.
Kiranya setiap anak Tuhan belajar memberi dengan tulus, murah hati, dan penuh sukacita — bukan karena terpaksa, tetapi karena kasih Kristus yang sudah terlebih dahulu dicurahkan bagi kita.
#YesusMengajarkanMemberi #Lukas638 #KasihYesus #RenunganKristen #JalanKebenaran #ImanKristen #MengasihiSesama #MemberiDenganKasih #BerkatMelimpah #YesusKristus