Penulis Alkitab berasal dari berbagai profesi. Amos 7:14-15 menegaskan Allah memakai siapa saja untuk menyatakan firman-Nya.
Pendahuluan: Allah Memakai Siapa Saja
Alkitab adalah kitab yang luar biasa, bukan hanya karena isinya firman Allah, tetapi juga karena cara Allah memilih penulisnya. Menariknya, penulis-penulis Alkitab berasal dari latar belakang yang beragam. Ada raja, nabi, imam, nelayan, dokter, gembala, hingga pemungut cukai. Hal ini menunjukkan bahwa Allah tidak terbatas dalam memilih siapa yang akan Ia pakai.
Amos 7:14-15 memberi kita gambaran jelas tentang hal ini: “Jawab Amos kepada Amazia: Aku ini bukan nabi, dan bukan pula anak nabi, melainkan seorang peternak lembu dan pemungut buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.”
Ayat ini menegaskan bahwa profesi duniawi bukanlah penghalang bagi seseorang untuk dipanggil Allah.
1. Profesi Beragam, Satu Tujuan: Menyampaikan Firman Allah
Para penulis Alkitab berasal dari berbagai profesi, namun semuanya dipakai untuk satu tujuan: menulis firman Allah.
Beberapa contoh profesi mereka adalah:
- Musa – pemimpin bangsa, pernah menjadi gembala.
- Daud – raja sekaligus gembala dan pemazmur.
- Amos – peternak dan pemungut buah ara hutan.
- Yesaya – nabi dengan kedudukan istana.
- Yeremia – nabi dari keluarga imam.
- Matius – pemungut cukai.
- Lukas – seorang tabib (dokter).
- Petrus, Yakobus, Yohanes – nelayan sederhana.
- Paulus – terpelajar, mantan ahli Taurat sekaligus pembuat tenda.
Keberagaman profesi ini membuktikan bahwa firman Allah tidak terbatas oleh latar belakang manusia.
2. Amos: Contoh Allah Memakai Orang Sederhana
Kisah Amos adalah bukti nyata bahwa Allah dapat memakai siapa saja. Ia bukan nabi profesional, bukan keturunan nabi, melainkan seorang gembala dan petani. Namun, Allah memanggilnya untuk menyampaikan firman-Nya kepada bangsa Israel yang keras hati.
Pesan penting dari Amos:
- Allah memanggil berdasarkan hati, bukan status sosial.
- Tugas utama adalah ketaatan, bukan kemampuan manusia semata.
- Siapa pun bisa dipakai Tuhan bila bersedia.
3. Pesan Teologis dari Keberagaman Profesi Penulis Alkitab
Mengapa Allah memakai penulis dari berbagai profesi? Ada pesan rohani yang mendalam:
Firman Allah berlaku untuk semua orang. Dari gembala hingga raja, semua orang bisa menjadi alat-Nya.
Keragaman memperkaya kesaksian. Perspektif gembala berbeda dengan raja, perspektif dokter berbeda dengan nelayan, tetapi semuanya melengkapi gambaran utuh tentang karya Allah.
Allah berdaulat penuh. Tidak ada keterbatasan manusia yang bisa menghalangi kehendak Allah.
4. Relevansi Bagi Kita Saat Ini
Kisah penulis Alkitab yang berasal dari berbagai profesi meneguhkan bahwa Tuhan juga dapat memakai kita, apa pun profesi kita hari ini.
Beberapa penerapan praktis:
- Guru bisa menyatakan kasih Allah lewat mendidik murid dengan sabar.
- Pengusaha bisa menjadi saksi lewat integritas dalam bisnis.
- Ibu rumah tangga bisa menjadi teladan iman bagi anak-anaknya.
- Pekerja kantoran bisa menunjukkan terang Kristus lewat sikap jujur dan rajin.
Tidak ada pekerjaan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi untuk dipakai Allah. Yang penting adalah hati yang mau taat.
5. Firman Allah Itu Murni dan Relevan
Amsal 30:5 berkata: “Segala firman Allah adalah murni; Ia adalah perisai bagi orang yang berlindung pada-Nya.”
Walaupun ditulis oleh banyak orang dari profesi yang berbeda-beda, Alkitab tetap konsisten, murni, dan tidak bertentangan. Hal ini membuktikan bahwa penulis manusia hanyalah alat, sedangkan Roh Kudus adalah pengilham firman.
Kesimpulan: Allah Memanggil dari Segala Profesi
Sejarah penulis Alkitab menunjukkan bahwa Allah berkuasa memakai siapa saja. Dari gembala seperti Amos, nelayan seperti Petrus, hingga raja seperti Daud—semuanya dipakai untuk tujuan yang sama: menyatakan firman-Nya.
Bagi kita hari ini, pesan ini meneguhkan bahwa Allah bisa memakai kita apa pun profesi dan latar belakang kita. Yang terpenting bukanlah status atau pendidikan kita, melainkan kerelaan hati untuk taat kepada panggilan-Nya.
Mari kita belajar dari para penulis Alkitab: mereka taat, mereka bersedia, dan lewat mereka firman Allah diberitakan hingga hari ini.
#SejarahAlkitab #PenulisAlkitab #Amos71415 #ProfesiPenulisAlkitab #FirmanAllah #JalanKebenaran #YesusKristus #RenunganKristen #SejarahIman #Alkitab