Sejarah penyebaran Alkitab di berbagai negara terbesar membuktikan kebenaran Matius 24:14 sebagai bagian misi global.
Injil Akan Diberitakan ke Seluruh Dunia
Matius 24:14 berkata:“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Ayat ini menegaskan bahwa penyebaran Firman Allah merupakan bagian penting dari rencana Allah. Alkitab, sebagai Firman yang tertulis, telah diterjemahkan, dicetak, dan disebarkan ke seluruh dunia. Sejarah mencatat bahwa beberapa negara menjadi pusat utama dalam penyebaran Alkitab, baik melalui lembaga misi, percetakan, maupun penerbitan digital.
1. Inggris: Pusat Awal Gerakan Penerjemahan
Inggris memiliki peran besar dalam sejarah penyebaran Alkitab. Melalui tokoh seperti William Tyndale, Alkitab pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris modern pada abad ke-16. Pada abad ke-19, berdirilah British and Foreign Bible Society (1804) yang menjadi salah satu lembaga terbesar dalam penerjemahan dan distribusi Alkitab.
Referensi: David Daniell – William Tyndale: A Biography
2. Amerika Serikat: Percepatan Global Melalui Misi dan Teknologi
Amerika Serikat mengambil tongkat estafet penyebaran Alkitab pada abad ke-20. American Bible Society (1816) menjadi salah satu lembaga yang paling aktif dalam mencetak dan mendistribusikan Alkitab di seluruh dunia. Dengan kekuatan teknologi, dana misi, serta platform digital modern, Amerika memainkan peran penting dalam menyediakan Alkitab dalam berbagai bentuk, termasuk aplikasi populer seperti YouVersion.
Referensi: John Fea – The Bible Cause: A History of the American Bible Society
3. Jerman: Awal Reformasi dan Cetakan Massal
Peran Jerman dalam sejarah Alkitab sangat penting. Martin Luther menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman pada abad ke-16, menjadikannya dapat diakses oleh masyarakat umum. Penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg di Mainz sekitar tahun 1450 menjadi titik balik besar yang memungkinkan produksi Alkitab secara massal.
Referensi: Jaroslav Pelikan – The Reformation of the Bible/The Bible of the Reformation
4. Korea Selatan: Penyebaran Injil yang Dinamis di Asia
Korea Selatan adalah salah satu negara dengan penyebaran Alkitab yang sangat aktif di era modern. Gereja-gereja di Korea tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga menjadi pusat misi global. Lembaga seperti Korean Bible Society turut berperan dalam menerjemahkan dan mendistribusikan Alkitab ke berbagai negara Asia, bahkan ke wilayah tertutup.
Referensi: Sebastian C.H. Kim – Christianity as a World Religion
5. Tiongkok: Dari Larangan ke Pertumbuhan Pesat
Meski Alkitab sempat dilarang di Tiongkok, kini negara ini menjadi salah satu pusat produksi Alkitab terbesar. Pabrik percetakan Alkitab di Nanjing, yang dikelola oleh Amity Printing Company, telah mencetak ratusan juta eksemplar Alkitab untuk distribusi domestik maupun internasional. Hal ini menunjukkan bagaimana Firman Tuhan tidak bisa dibatasi oleh kekuasaan manusia.
Referensi: Lian Xi – Redeemed by Fire: The Rise of Popular Christianity in Modern China
6. Indonesia: Tanah Misi dengan Ribuan Bahasa
Sebagai negara dengan populasi besar dan keragaman bahasa yang luar biasa, Indonesia menjadi ladang penting dalam penyebaran Alkitab. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) terus berupaya menerjemahkan Alkitab ke dalam berbagai bahasa daerah agar semakin banyak orang dapat membaca Firman Tuhan dalam bahasa hati mereka.
Referensi: Lembaga Alkitab Indonesia – Sejarah Singkat Penyebaran Alkitab di Indonesia
7. Relevansi Matius 24:14
Sejarah penyebaran Alkitab di negara-negara tersebut memperlihatkan bahwa nubuat dalam Matius 24:14 sedang digenapi. Injil semakin menjangkau bangsa-bangsa, baik melalui cetakan maupun digital. Kini, lebih dari 3.500 bahasa telah memiliki terjemahan Alkitab, meskipun masih ada ribuan bahasa yang belum dijangkau.
Hal ini mengingatkan kita akan tugas besar gereja: menjadi bagian dari misi Allah dalam menyebarkan Firman ke seluruh dunia.
Kesimpulan: Firman Allah Tidak Terikat
Matius 24:14 bukan hanya janji, tetapi kenyataan yang terus berlangsung. Dari Inggris, Amerika, Jerman, Korea, Tiongkok, hingga Indonesia, penyebaran Alkitab membuktikan kuasa kasih Allah yang menembus batas budaya, politik, dan geografi.
Sebagai orang percaya, kita diajak untuk terlibat—baik melalui doa, dukungan, maupun pelayanan langsung—agar Firman Tuhan semakin dikenal dan dihidupi oleh bangsa-bangsa.