Mazmur 12:6 menegaskan kemurnian firman Tuhan. Dari teks asli hingga terjemahan modern, Allah menjaga kebenaran-Nya.
Pendahuluan: Firman Tuhan yang Murni
Mazmur 12:6 berkata:“Janji-janji TUHAN adalah janji-janji yang murni, bagaikan perak yang teruji dalam tanah peleburan, tujuh kali dimurnikan.”
Ayat ini menjadi dasar penting dalam memahami sejarah Alkitab. Dari naskah asli yang ditulis ribuan tahun lalu hingga terjemahan modern saat ini, firman Tuhan tetap terjaga dalam kemurniannya. Proses panjang ini bukan hanya soal teks, tetapi juga tentang kesetiaan Allah memelihara kebenaran firman-Nya bagi setiap generasi.
1. Naskah Asli: Awal Perjalanan Firman
Alkitab tidak turun dalam bentuk cetakan buku seperti sekarang. Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani (dan sebagian Aram), sedangkan Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani Koine. Tulisan-tulisan ini ditulis di atas papirus dan perkamen oleh para nabi, rasul, dan hamba Tuhan yang diilhami Roh Kudus.
Meskipun naskah asli (autograph) tidak lagi ada, ribuan salinan kuno yang ditemukan—seperti Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scrolls)—membuktikan keakuratan dan konsistensi firman Tuhan.
2. Proses Penyalinan dengan Kesetiaan Tinggi
Para juru tulis Yahudi (scribes) memiliki aturan ketat dalam menyalin naskah. Setiap huruf dihitung, setiap kata diperiksa. Jika ada kesalahan, naskah bisa langsung dibakar untuk menjaga kesucian firman.
Tradisi ini menunjukkan betapa seriusnya Allah memakai manusia untuk menjaga kemurnian firman-Nya. Tidak heran, meski berjarak ribuan tahun, Alkitab tetap konsisten menyampaikan pesan Allah.
3. Dari Naskah Yunani ke Bahasa-Bahasa Dunia
Ketika Injil mulai menyebar, Alkitab diterjemahkan agar dapat dipahami lebih banyak orang. Salah satu terjemahan penting adalah Septuaginta (Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani) yang digunakan oleh banyak orang pada zaman Yesus.
Seiring penyebaran gereja, Alkitab juga diterjemahkan ke bahasa Latin (Vulgata), lalu ke bahasa lokal di berbagai negara. Inilah awal mula firman Tuhan menjadi warisan rohani lintas budaya.
4. Terjemahan ke Bahasa Modern
Perkembangan teknologi cetak pada abad ke-15 (oleh Gutenberg) mempercepat penyebaran Alkitab. Terjemahan-terjemahan modern kemudian muncul, seperti King James Version (1611), Luther Bible dalam bahasa Jerman, hingga beragam versi kontemporer.
Di Indonesia, Alkitab pertama kali diterjemahkan oleh Albert Cornelis Ruyl (1629) ke dalam bahasa Melayu. Kini, kita memiliki Alkitab Terjemahan Baru (TB), Alkitab Kabar Baik (BIS), hingga versi digital yang mudah diakses.
5. Tantangan dan Ketelitian dalam Terjemahan
Terjemahan bukan sekadar memindahkan kata dari satu bahasa ke bahasa lain. Ada konteks budaya, gaya bahasa, dan makna rohani yang harus tetap terjaga. Para ahli bahasa, teolog, dan penerjemah bekerja keras agar pesan Allah tidak hilang atau menyimpang.
Mazmur 12:6 menegaskan bahwa janji Tuhan murni seperti perak teruji. Maka setiap generasi penerjemah berusaha menjaga kemurnian itu dalam bahasa yang dimengerti umat masa kini.
6. Firman yang Hidup Bagi Generasi Modern
Meski bahasa berubah, pesan firman Tuhan tetap sama. Alkitab yang kita baca hari ini, baik cetak maupun digital, adalah bukti nyata pemeliharaan Allah.
Firman itu tetap relevan, memberi penghiburan, menegur, menguatkan, dan menuntun jalan hidup manusia. Kasih Allah tidak pernah berubah, dan firman-Nya tetap menjadi pelita bagi kaki kita (Mazmur 119:105).
Kesimpulan: Allah Setia Menjaga Firman-Nya
Sejarah Alkitab dari naskah asli hingga terjemahan modern menunjukkan kesetiaan Allah. Meski melewati ribuan tahun, berbagai bahasa, dan budaya, firman-Nya tetap murni dan berkuasa.
Mazmur 12:6 menegaskan bahwa janji Tuhan bagaikan perak yang dimurnikan. Demikianlah Alkitab yang kita miliki hari ini—tetap murni, tetap berkuasa, dan tetap menjadi pedoman hidup bagi setiap orang percaya.
Kiranya kita tidak hanya menghargai perjalanan panjang Alkitab, tetapi juga menghidupi firman itu dalam keseharian kita.
#SejarahAlkitab #Mazmur126 #FirmanTuhan #AlkitabTerjemahan #KasihAllah #JalanKebenaran #ImanKristen #RenunganKristen #AlkitabDigital #KebenaranFirman