Yohanes 15:5 menegaskan Yesus sebagai pokok anggur yang benar. Hanya di dalam Dia kita berbuah dan hidup berkelimpahan.
Pendahuluan: Sumber Kehidupan Sejati
Dalam kehidupan rohani, kita sering mencari kekuatan dan arah. Namun, Yesus berkata dalam Yohanes 15:5: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Ayat ini menegaskan bahwa Yesus adalah sumber kehidupan sejati. Sama seperti ranting tidak bisa hidup tanpa pokok anggur, kita pun tidak dapat menghasilkan buah tanpa bersatu dengan Kristus.
1. Yesus, Pokok Anggur yang Benar
Yesus menggunakan perumpamaan pokok anggur untuk menjelaskan hubungan rohani antara Dia dan para pengikut-Nya. Dalam budaya Israel, anggur adalah simbol berkat, sukacita, dan kelimpahan. Dengan menyebut diri-Nya sebagai pokok anggur yang benar, Yesus menegaskan bahwa hanya melalui Dia, kehidupan kita memiliki makna dan tujuan yang sejati.
Pokok anggur yang benar adalah sumber:
- Kekuatan rohani yang menopang iman.
- Air kehidupan yang menyegarkan jiwa.
- Nutrisi ilahi yang membuat kita berbuah.
2. Ranting yang Hidup dari Pokok
Kita digambarkan sebagai ranting-ranting yang melekat pada pokok anggur. Ranting hanya bisa hidup, bertumbuh, dan berbuah bila tetap terhubung pada pokok. Begitu juga kita, hanya dengan hidup melekat pada Yesus, kita dapat menghasilkan buah rohani.
Buah yang dimaksud bukan sekadar hasil jasmani, melainkan buah roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23).
3. Kehidupan yang Terputus dari Kristus
Yesus menegaskan bahwa di luar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa. Ranting yang terlepas dari pokok anggur akan layu, kering, dan akhirnya mati. Hal ini menjadi peringatan bahwa kehidupan rohani yang jauh dari Kristus tidak akan berbuah.
Banyak orang mencoba mencari kepuasan hidup dari hal-hal duniawi: kekayaan, popularitas, atau kekuasaan. Namun, semua itu tidak memberi kehidupan kekal. Hanya Yesus yang mampu memberikan arti sejati dan kehidupan yang tidak akan pudar.
4. Tinggal di Dalam Kristus
Kunci kehidupan yang berbuah adalah *tinggal di dalam Kristus*. Ini berarti menjaga hubungan pribadi dengan Yesus melalui doa, membaca firman, dan ketaatan pada kehendak-Nya. Tinggal di dalam Kristus juga berarti hidup dalam kasih, karena kasih adalah inti dari ajaran-Nya.
Beberapa langkah nyata untuk tinggal di dalam Kristus:
- Membaca dan merenungkan firman setiap hari.
- Berdoa dengan hati yang tulus.
- Melayani sesama dengan kasih.
- Menjaga kekudusan hidup.
5. Hidup yang Berbuah Banyak
Ketika kita tinggal di dalam Yesus, hidup kita akan menghasilkan buah yang nyata. Buah itu bukan hanya terlihat dalam sikap pribadi, tetapi juga dalam dampak kita bagi orang lain.
Hidup yang berbuah banyak berarti:
- Menjadi saksi Kristus di tengah dunia.
- Membawa orang lain datang kepada Yesus.
- Menjadi saluran berkat bagi sesama.
Yesus menginginkan kita tidak sekadar hidup, tetapi hidup berkelimpahan (Yohanes 10:10). Itulah kehidupan yang penuh sukacita dan damai sejahtera karena bersumber dari pokok anggur yang benar.
Kesimpulan: Bersatu dengan Kristus, Hidup Berbuah
Yohanes 15:5 menegaskan bahwa Yesus adalah pokok anggur yang benar, dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Hanya dengan tinggal di dalam Dia, kita dapat hidup, bertumbuh, dan berbuah. Tanpa Kristus, hidup kita akan kering dan tidak berarti.
Mari kita terus melekat pada Yesus, sumber kehidupan sejati, agar hidup kita berbuah banyak, menjadi berkat bagi sesama, dan memuliakan Allah.
#YesusPokokAnggur #Yohanes155 #RenunganKristen #KasihYesus #JalanKebenaran #HidupBerbuah #ImanKristen #FirmanTuhan #YesusKristus #RenunganHarian