Yesus mengajarkan iman sebesar biji sesawi sanggup memindahkan gunung. Renungkan Matius 17:20 tentang kuasa iman.
Pendahuluan: Kuasa Iman Menurut Yesus
Iman adalah dasar dari kehidupan orang percaya. Tanpa iman, mustahil kita berkenan kepada Allah. Yesus menegaskan hal ini dalam Matius 17:20: “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Ayat ini mengingatkan bahwa iman, meskipun kecil, memiliki kuasa besar bila ditempatkan pada Allah yang Maha Kuasa.
1. Latar Belakang Pengajaran Yesus
Yesus mengucapkan perkataan ini ketika murid-murid gagal mengusir roh jahat dari seorang anak. Mereka bertanya mengapa mereka tidak bisa melakukannya. Yesus menjawab bahwa masalahnya adalah kurangnya iman.
Hal ini menunjukkan bahwa kuasa rohani bukan berasal dari teknik atau usaha manusia, melainkan dari iman yang melekat pada Tuhan.
2. Iman Sebesar Biji Sesawi
Biji sesawi adalah biji yang sangat kecil, namun bisa tumbuh menjadi pohon besar. Yesus menggunakan perumpamaan ini untuk menekankan bahwa:
- Iman tidak harus besar untuk berdampak, asal benar-benar hidup.
- Iman yang kecil namun murni bisa bertumbuh kuat.
- Kekuatan iman terletak pada sumbernya, yaitu Allah, bukan pada diri manusia.
Dengan kata lain, iman bukan soal ukuran, tetapi kualitas kepercayaan kita kepada Yesus.
3. Mengapa Iman Itu Penting?
Iman adalah jembatan antara janji Allah dan hidup kita. Tanpa iman, janji itu tidak akan nyata. Melalui iman:
- Kita percaya bahwa Allah sanggup melakukan perkara besar.
- Kita berani melangkah meski keadaan tampak mustahil.
- Kita mengalami kuasa Allah yang mengubah situasi.
Seperti tertulis dalam Ibrani 11:1: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
4. Tantangan dalam Hidup Beriman
Kenyataannya, tidak mudah untuk selalu beriman. Ada kalanya kita ragu, takut, atau putus asa. Beberapa tantangan iman yang sering muncul antara lain:
- Keraguan – ketika doa seolah tidak dijawab.
- Ketakutan – ketika masalah tampak terlalu besar.
- Ketergantungan pada diri sendiri – lupa bersandar penuh pada Tuhan.
Namun Yesus mengingatkan, iman kecil saja sudah cukup untuk membuka jalan bagi kuasa Allah bekerja.
5. Cara Menumbuhkan Iman dalam Kehidupan Sehari-hari
Iman tidak datang begitu saja, tetapi perlu dipelihara dan dilatih. Beberapa langkah praktis:
- Mendengar Firman Allah – sebab iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus (Roma 10:17).
- Berdoa dengan percaya – doa bukan sekadar kata-kata, tetapi keyakinan bahwa Allah mendengar.
- Melangkah dengan iman – bertindak sesuai janji Tuhan meski keadaan belum berubah.
- Belajar dari pengalaman – setiap jawaban doa memperkuat iman kita.
6. Relevansi Matius 17:20 bagi Hidup Kita
Matius 17:20 relevan di tengah dunia modern yang penuh tantangan. Banyak orang menghadapi “gunung” dalam hidupnya:
- Gunung masalah ekonomi.
- Gunung penyakit dan kelemahan tubuh.
- Gunung luka batin dan relasi yang rusak.
Namun Yesus berkata: “Takkan ada yang mustahil bagimu.” Jika kita beriman kepada-Nya, gunung-gunung itu bisa dipindahkan.
Kesimpulan: Iman yang Menggerakkan Gunung
Yesus mengajarkan bahwa iman sebesar biji sesawi sudah cukup untuk menggerakkan hal-hal besar dalam hidup kita. Bukan ukuran iman yang penting, melainkan kepada siapa iman itu ditujukan.
Mari kita terus melatih iman dengan mendengar firman, berdoa, dan melangkah bersama Tuhan. Dengan iman, kita bisa menghadapi gunung masalah apa pun, sebab Allah sanggup melakukan perkara yang mustahil.
#YesusKristus #ImanKristen #Matius1720 #RenunganKristen #KuasaIman #FirmanTuhan #RenunganHarian #JalanKebenaran #DoaDanIman #HidupDalamIman