Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Yohanes 1:29 menegaskan karya penebusan-Nya bagi umat manusia.
Pendahuluan: Identitas Yesus sebagai Anak Domba Allah
Alkitab menggambarkan Yesus Kristus dengan banyak sebutan yang penuh makna. Salah satu gelar paling mendalam terdapat dalam Yohanes 1:29, ketika Yohanes Pembaptis berkata: “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
Gelar ini bukan sekadar kiasan, tetapi inti dari misi keselamatan Kristus. Ia datang bukan untuk dimuliakan secara duniawi, melainkan untuk menjadi korban sempurna yang menebus dosa manusia.
1. Makna Anak Domba dalam Tradisi Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama, domba memiliki peran penting dalam sistem korban. Setiap kali bangsa Israel berbuat dosa, mereka mempersembahkan domba yang tidak bercacat sebagai pengganti hukuman.
Contoh pentingnya:
- Paskah di Mesir (Keluaran 12) – darah anak domba dioleskan pada pintu rumah umat Israel sehingga mereka luput dari hukuman malaikat maut.
- Korban Harian di Bait Allah – domba dipersembahkan pagi dan petang sebagai lambang penebusan dosa.
Yesaya 53:7 – nubuatan Mesias digambarkan seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian.
Semua simbol ini menunjuk kepada Yesus, Anak Domba sejati yang dikorbankan sekali untuk selamanya.
2. Yesus Menggenapi Nubuat Sebagai Anak Domba Allah
Ketika Yohanes Pembaptis menunjuk Yesus dan menyebut-Nya Anak Domba Allah, ia menyatakan penggenapan nubuat para nabi. Yesus tidak hanya menyerupai domba korban, tetapi menjadi korban itu sendiri.
- Ia tak bercacat dosa, hidup sempurna di hadapan Allah.
- Ia menanggung dosa seluruh dunia, bukan hanya bangsa Israel.
- Ia disalibkan pada masa Paskah, meneguhkan bahwa Dialah pengganti sejati.
Inilah perbedaan utama: korban Perjanjian Lama harus diulang, tetapi pengorbanan Yesus cukup sekali untuk selama-lamanya (Ibrani 10:10).
3. Dosa Dunia yang Dihapus oleh Kristus
Kalimat “menghapus dosa dunia” menunjukkan betapa luas karya keselamatan Yesus. Ia tidak hanya menebus segelintir orang, tetapi menyediakan jalan keselamatan bagi semua manusia yang percaya.
Hal ini memiliki tiga arti penting:
- Keselamatan universal – tersedia untuk segala bangsa, suku, dan bahasa.
- Kuasa dosa dipatahkan – manusia tidak lagi diperbudak oleh dosa.
- Pengampunan penuh – darah Kristus menyucikan sampai tuntas.
Artinya, tidak ada dosa yang terlalu besar bagi kasih dan pengorbanan Kristus.
4. Relevansi Yohanes 1:29 dalam Kehidupan Kita
Bagaimana ayat ini berbicara kepada kita hari ini?
- Kita tidak perlu lagi hidup dalam rasa bersalah – pengampunan Kristus sempurna.
- Kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan – karena Kristus sudah menebus dengan harga mahal.
- Kita diutus menjadi saksi – sama seperti Yohanes Pembaptis bersaksi, kita pun dipanggil untuk menunjukkan Kristus kepada dunia.
Yesus adalah jawaban bagi hati yang kosong, jiwa yang haus pengampunan, dan dunia yang hancur oleh dosa.
5. Kasih Allah Nyata dalam Pengorbanan Yesus
Sebagai Anak Domba Allah, Yesus menunjukkan kasih Bapa yang rela memberikan yang terbaik untuk menyelamatkan manusia. Tidak ada bukti kasih yang lebih besar daripada salib.
Kasih itu nyata, bukan teori. Ia terwujud dalam darah yang tercurah, tubuh yang tersalib, dan kebangkitan yang memberi pengharapan baru.
Kesimpulan: Yesus, Pengorbanan yang Menyelamatkan
Yesus Kristus adalah Anak Domba Allah yang sempurna. Yohanes 1:29 menegaskan identitas-Nya sebagai penghapus dosa dunia. Ia menggenapi nubuat Perjanjian Lama, memberikan keselamatan universal, dan membawa pengampunan penuh.
Sebagai orang percaya, kita diajak untuk menghargai pengorbanan-Nya dengan hidup kudus, bersaksi tentang kasih-Nya, dan berjalan dalam pengharapan kekal.
Mari kita mengarahkan hati kepada Yesus, Anak Domba Allah, yang telah mengalahkan dosa dan maut, serta memberikan hidup yang kekal bagi setiap orang yang percaya.
#YesusAnakDombaAllah #Yohanes129 #KasihYesus #PengorbananKristus #DosaDihapus #KeselamatanDalamKristus #RenunganKristen #JalanKebenaran #FirmanAllah #YesusKristus