Yohanes 19:20 menyingkapkan tiga bahasa salib: Ibrani, Yunani, Latin. Temukan makna sejarah dan pesan Tuhan di baliknya.
Pendahuluan: Tiga Bahasa di Salib Yesus
Alkitab mencatat peristiwa unik ketika Yesus disalibkan. Yohanes 19:20 berkata: "Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani."
Tulisan di atas salib yang berbunyi "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi" ditulis dalam tiga bahasa: Ibrani, Latin, dan Yunani. Hal ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari rencana Allah yang besar. Tiga bahasa itu melambangkan pesan universal: kasih dan kebenaran Allah berlaku untuk semua bangsa.
1. Bahasa Ibrani: Bahasa Umat Perjanjian
Bahasa Ibrani adalah bahasa Perjanjian Lama, bahasa para nabi, imam, dan bangsa pilihan Allah. Tulisan di salib dalam bahasa Ibrani menegaskan bahwa Yesus adalah penggenapan nubuat Mesias yang dijanjikan kepada bangsa Israel.
Ibrani membawa makna rohani yang kaya dengan simbol, kiasan, dan janji. Dengan bahasa ini, Allah pertama kali menyatakan firman-Nya kepada umat-Nya. Maka, salib Yesus berakar kuat dalam sejarah keselamatan bangsa Yahudi.
2. Bahasa Yunani: Bahasa Dunia dan Filsafat
Bahasa Yunani Koine pada abad pertama adalah bahasa internasional, dipakai di seluruh wilayah kekuasaan Romawi. Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, sehingga Injil dapat menjangkau banyak bangsa.
Bahasa Yunani dikenal detail dan filosofis. Dengan bahasa ini, firman Allah dijelaskan secara jelas dan logis, sehingga pesan Yesus bisa dipahami bukan hanya oleh orang Yahudi, tetapi juga bangsa-bangsa non-Yahudi.
Tulisan di salib dalam bahasa Yunani menandakan bahwa karya penebusan Yesus tidak terbatas pada satu bangsa saja, melainkan untuk seluruh dunia.
3. Bahasa Latin: Bahasa Kekuasaan dan Hukum
Bahasa Latin adalah bahasa resmi pemerintahan Romawi, lambang hukum, militer, dan kekuasaan. Dengan menuliskan gelar Yesus dalam bahasa Latin, secara tidak langsung disampaikan bahwa Kristus adalah Raja di atas segala kuasa dunia.
Meskipun orang Romawi menyalibkan Yesus untuk melemahkan-Nya, tulisan dalam bahasa Latin justru menjadi deklarasi ilahi bahwa Yesus adalah Raja yang sejati, lebih tinggi dari kekuasaan manusia.
4. Makna Teologis dari Tiga Bahasa
Mengapa Tuhan izinkan tiga bahasa dipakai di salib Yesus? Karena pesan salib adalah untuk semua orang:
- Ibrani mewakili umat Allah dan iman rohani.
- Yunani mewakili dunia ilmu, filsafat, dan bangsa non-Yahudi.
- Latin mewakili hukum dan kuasa pemerintahan dunia.
Dengan demikian, salib Kristus berbicara kepada seluruh lapisan manusia: rohani, intelektual, maupun politik. Kasih Allah merangkul semua aspek kehidupan manusia.
5. Relevansi Bagi Kehidupan Kita
Yohanes 19:20 mengajarkan bahwa salib Yesus adalah berita global. Tidak ada bangsa, bahasa, atau budaya yang bisa membatasi kasih Kristus. Pesan ini penting di zaman sekarang yang penuh perbedaan.
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk membawa Injil ke semua orang tanpa memandang suku, bahasa, atau latar belakang. Seperti tiga bahasa di salib, kita pun dipanggil untuk menyampaikan kasih Yesus dengan cara yang bisa dipahami orang lain.
Kesimpulan: Kasih Yesus Untuk Segala Bangsa
Tiga bahasa di salib Yesus bukanlah kebetulan. Itu adalah tanda bahwa kasih Yesus bersifat universal, mencakup semua orang, semua bangsa, dan semua zaman.
Yesus adalah Raja orang Yahudi, Tuhan atas bangsa-bangsa, dan Penguasa di atas segala kuasa dunia. Dari salib, Ia memanggil setiap manusia untuk percaya dan menerima keselamatan.
Mari kita hidup dengan keyakinan bahwa kasih Kristus melampaui batas apa pun. Seperti tulisan di salib yang terbaca semua orang, demikian juga hidup kita harus menjadi kesaksian yang dapat dibaca oleh dunia.
#SejarahAlkitab #Yohanes1920 #BahasaIbrani #BahasaYunani #BahasaLatin #SalibYesus #YesusKristus #FirmanAllah #JalanKebenaran #RenunganAlkitab