Yesus taat sempurna kepada Bapa dalam Yohanes 6:38, teladan hidup bagi kita untuk mengutamakan kehendak Allah.
Pendahuluan: Teladan Ketaatan dari Yesus
Dalam Yohanes 6:38, Yesus berkata: “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.”
Ayat ini menunjukkan inti pelayanan Yesus di dunia: ketaatan penuh kepada Bapa. Ketaatan Yesus bukanlah sekadar sikap lahiriah, tetapi penyerahan total, bahkan sampai pada penderitaan salib. Dari sini kita belajar bahwa ketaatan kepada Allah adalah panggilan setiap orang percaya.
1. Yesus, Utusan yang Datang untuk Melayani
Yesus datang dari surga bukan dengan misi pribadi, melainkan untuk menggenapi rencana keselamatan Allah. Dalam ketaatan-Nya, Yesus mengajarkan bahwa tujuan hidup orang percaya bukan mengejar kehendak diri, tetapi hidup sesuai rancangan Bapa.
Ketaatan Yesus membuktikan bahwa pelayanan sejati lahir dari penyerahan diri, bukan ambisi pribadi. Kehidupan-Nya adalah teladan bahwa setiap tindakan harus diarahkan untuk memuliakan Allah.
2. Ketaatan yang Mengalahkan Godaan Dunia
Yesus menghadapi berbagai pencobaan, mulai dari gurun setelah baptisan hingga penolakan dari orang-orang di sekitar-Nya. Namun, Ia tetap memilih untuk setia kepada kehendak Bapa.
Ketaatan Yesus mengajarkan bahwa hidup dalam dunia penuh godaan membutuhkan fokus pada firman. Kita pun diajak untuk mengutamakan kehendak Allah, meski sering bertentangan dengan keinginan daging.
3. Ketaatan Sampai Mati di Kayu Salib
Puncak ketaatan Yesus terlihat jelas di Getsemani, ketika Ia berdoa agar cawan penderitaan boleh berlalu, tetapi tetap berkata, *“Jadilah kehendak-Mu.”* Akhirnya, Yesus taat sampai mati di salib demi keselamatan manusia.
Hal ini menunjukkan bahwa ketaatan kepada Allah seringkali menuntut pengorbanan besar. Namun, dari ketaatan Yesus, lahirlah keselamatan bagi dunia. Tanpa ketaatan-Nya, tidak ada pengampunan dan hidup kekal bagi kita.
4. Ketaatan Yesus sebagai Teladan bagi Kita
Sebagai murid Kristus, kita dipanggil meneladani ketaatan Yesus. Artinya, kita harus:
- Mengutamakan kehendak Allah di atas kepentingan pribadi.
- Hidup sesuai firman, meski bertentangan dengan dunia.
- Siap berkorban demi menaati panggilan Tuhan.
Ketaatan bukanlah beban, melainkan jalan menuju hidup yang diberkati. Semakin kita taat, semakin nyata kasih dan kuasa Allah bekerja dalam hidup kita.
5. Berkat dari Ketaatan kepada Allah
Ketaatan Yesus membuahkan keselamatan bagi semua orang percaya. Demikian juga, ketaatan kita membawa dampak besar:
- Membawa damai sejahtera karena berjalan sesuai kehendak Allah.
- Membuka pintu berkat rohani maupun jasmani.
- Menjadi kesaksian hidup bagi orang lain.
Ketaatan selalu menghasilkan kebaikan, walaupun jalan yang ditempuh sering tidak mudah.
Kesimpulan: Mengikuti Jejak Ketaatan Yesus
Yohanes 6:38 menegaskan bahwa Yesus hidup hanya untuk kehendak Bapa. Ketaatan sempurna-Nya adalah dasar keselamatan kita dan teladan untuk kehidupan sehari-hari.
Mari kita belajar untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, taat dalam hal kecil maupun besar, dan percaya bahwa rencana-Nya selalu yang terbaik. Seperti Yesus, kita dipanggil untuk berkata: *“Bukan kehendakku, tetapi kehendak-Mu yang jadi.”*
#YesusKristus #KetaatanYesus #Yohanes638 #RenunganKristen #KasihYesus #FirmanAllah #JalanKebenaran #TeladanYesus #RenunganHarian #Keselamatan