Mengenal perbedaan Teks Masoret dan Teks Yunani dalam Lukas 4:17 serta maknanya bagi sejarah Alkitab dan iman Kristen.
Pendahuluan: Firman yang Tertulis
Dalam Lukas 4:17 kita membaca momen penting ketika Yesus membuka gulungan kitab Yesaya di rumah ibadat:“Kepadanya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: ...”
Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya teks Kitab Suci yang diwariskan. Namun, sepanjang sejarah, teks Alkitab ditulis, disalin, dan diterjemahkan melalui berbagai sumber naskah. Dua di antaranya yang paling berpengaruh adalah Teks Masoret (bahasa Ibrani) dan Teks Yunani (Septuaginta).
Artikel ini akan membahas perbedaan keduanya serta relevansinya bagi kehidupan Kristen.
1. Apa Itu Teks Masoret?
Teks Masoret adalah naskah Alkitab Ibrani yang dikerjakan oleh kaum Masoretes antara abad ke-6 hingga ke-10 M. Mereka menyalin Kitab Suci dengan sangat teliti, menambahkan tanda vokal, dan sistem penomoran untuk menjaga keaslian teks.
Ciri khas Teks Masoret:
- Menggunakan bahasa Ibrani.
- Menekankan akurasi huruf demi huruf.
- Dipandang sebagai dasar utama Perjanjian Lama oleh komunitas Yahudi.
Teks ini menjadi acuan utama bagi banyak terjemahan Alkitab modern, termasuk sebagian besar Perjanjian Lama dalam bahasa Indonesia.
2. Apa Itu Teks Yunani (Septuaginta)?
Septuaginta (disingkat LXX) adalah terjemahan Kitab Suci Ibrani ke dalam bahasa Yunani, dikerjakan sekitar abad ke-3 SM di Alexandria. Nama “Septuaginta” berarti “tujuh puluh,” merujuk pada tradisi bahwa 70 ahli Taurat menerjemahkannya.
Ciri khas Septuaginta:
- Menggunakan bahasa Yunani Koine.
- Lebih mudah dipahami oleh dunia Helenis.
- Sering dikutip oleh penulis Perjanjian Baru, termasuk Lukas dan Paulus.
Septuaginta memiliki variasi teks yang berbeda dari Teks Masoret, misalnya dalam urutan kitab atau redaksi tertentu.
3. Perbedaan Teks Masoret dan Teks Yunani
Beberapa perbedaan mencolok antara keduanya:
- Bahasa: Masoret berbahasa Ibrani, Septuaginta berbahasa Yunani.
- Isi: Ada bagian tertentu yang lebih panjang dalam Septuaginta, seperti kitab-kitab Deuterokanonika.
- Redaksi: Beberapa ayat berbeda dalam pemilihan kata. Misalnya, dalam Yesaya 61 (yang dikutip Yesus di Lukas 4:17), Septuaginta memiliki nuansa yang sedikit berbeda dari teks Masoret.
- Penggunaan: Masoret menjadi acuan utama tradisi Yahudi, sementara Septuaginta lebih dipakai di gereja mula-mula.
4. Lukas 4:17 dalam Konteks Teks
Ketika Yesus membaca Yesaya 61 dalam Lukas 4:17-19, sebagian ahli melihat bahwa kutipannya lebih dekat dengan Septuaginta ketimbang Teks Masoret. Misalnya, bagian tentang “orang yang tertindas dibebaskan” lebih jelas dalam Septuaginta.
Hal ini menunjukkan bahwa Yesus dan gereja mula-mula akrab dengan teks Yunani, karena dunia pada saat itu dikuasai oleh budaya Helenis. Namun, bukan berarti Teks Masoret tidak penting. Justru, keduanya melengkapi pemahaman kita tentang maksud Allah.
5. Makna bagi Orang Kristen Masa Kini
Mengapa perbedaan ini penting bagi kita?
- Kesetiaan Allah: Fakta bahwa Firman Tuhan tetap terjaga melalui beragam naskah membuktikan pemeliharaan-Nya.
- Kekayaan Perspektif: Membaca Alkitab dari Teks Masoret dan Septuaginta memberi wawasan lebih luas.
- Dasar Iman: Lukas 4:17 menegaskan bahwa Yesus adalah kegenapan nubuat, baik dalam teks Ibrani maupun Yunani.
Dengan demikian, perbedaan ini tidak melemahkan iman, melainkan meneguhkan keyakinan bahwa Firman Allah hidup dan relevan sepanjang zaman.
Kesimpulan: Firman yang Tidak Pernah Lenyap
Teks Masoret dan Teks Yunani adalah dua tradisi besar dalam sejarah Alkitab. Perbedaan di antara keduanya memperkaya pemahaman kita, bukan melemahkan. Lukas 4:17 meneguhkan bahwa Yesus adalah pusat dari seluruh Kitab Suci.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk tidak hanya memahami sejarah teks, tetapi juga merenungkan maknanya: Yesus datang untuk menyatakan kabar baik bagi yang miskin, yang tertawan, yang buta, dan yang tertindas. Firman yang dibaca-Nya dua ribu tahun lalu tetap hidup untuk kita hari ini.
#TeksMasoret #TeksYunani #Septuaginta #SejarahAlkitab #Lukas417 #FirmanTuhan #YesusKristus #JalanKebenaran #ImanKristen #RenunganAlkitab